Panduan Cara Ternak Ayam Kalkun Yang Baik

Budidaya Ayam kalkun

Panduan Cara Ternak Ayam Kalkun Yang Baik. Beternak bukanlah hal yang asing dalam kehidupan bermasyarakat. Pada umumnya hewan yang diternakan tidak akan jauh dari unggas petelur, salah satunya seperti ayam kampung dan ayam lainnya. Namun apakah kamu pernah terfikir untuk beternak ayam kalkun? Jika belum, sebab itu saya disini akan membagikan informasi menarik pasal budidaya ayam kalkun, dari mulai pembibitan, perawatan, sampai usaha ini berkembang dengan baik.

Daftar Isi:
  1. Manfaat Daging Kalkun
  2. Jenis Ayam Kalkun
  3. Cara Budidaya Ternak Ayam Kalkun
  4. Pemilihan Kandang
  5. Perbedaan Kalkun Jantan Dan Betina
  6. Pakan
  7. Cara Perawatan
  8. Penyakit
  9. Cara Perkembangbiakan
Spesies kalkun adalah jenis ayam yang berukuran besar. Ciri dari ayam ini yaitu, memiliki panjang sayap yang jika di rentangkan 1,5 – 1,8 meter, ukuran kepala besar dan tidak memiliki bulu. Seiring betambahnya usia unggas ini, biasanya ada kulit yang tumbuh disekitar kepalanya.

Manfaat Daging Kalkun

Dilansir oleh BoldSky. Daging ayam kalkun dapat mencegah penyakit kangker, karena dagingnya mengandung antioksidan. Selain itu ayam kalkun juga kaya akan protein, mineral, lemak jenuh dan asam amino yang mampu memenuhi protein harian dan menambah sistem imun dalam tubuh.
Meski memiliki banyak manfaat, jika anda ingin menkonsumsi daging kalkun usahakan tidak disertakan dengan kulitnya. Demi membatasi lemak jenuh agar tidak terlalu berlebihan.

Jenis-jenis Ayam Kalkun

Jenis ayam kalkun
Beragam Jenis Ayam Kalkun
Tidak hanya ayam atau bebek kampung yang memiliki banyak jenis, kalkun pun demikian. Ada banyak jenis dari ayam besar ini. Jika anda hendak memulai budidaya ayam kalkun, alangkah baiknya untuk mengenal jenis-jenisnya. Diantaranya adalah:
  1. Bronze
  2. Golden Palm
  3. Pencilled Palm
  4. Naragansett
  5. White Hollan (Kalkun Putih)
  6. Bourbon Red
  7. Black Spanish
  8. Blue Slat
  9. Self Buff
  10. Royal Palm

Cara Budidaya / Ternak Ayam Kalkun Untuk Pemula

Ahmad Suyatno, seorang warga dari Kudus, adalah salah satu orang yang telah berhasil dalam ternak ayam kalkun. Menurut beliau, dalam usahanya membudidayakan ayam kalkun, ia dapat meraup keuntungan 7 sampai 8 juta rupiah perbulannya.
Sejalan dengan kesadaran masyarakat tentang manfaat dari dagingnya, dan masih sedikit orang yang menternakannya, membuat pemasaran daging ayam kalkun ini sangat mudah, karena minim pesaing.
Nah.. Jika anda mulai berfikir untuk memulai usaha budidaya ayam kalkun, maka anda harus memahami cara ternak ayam kalkun yang baik dan benar, sehingga dapat meminimalisir resiko kerugian jika kalkun terserang penyakit dan mati.

Proses Pembibitan

Pemilihan bibit ayam kalkun yang baik, manjadi faktor kesuksesan dalam usaha budidaya kalkun ini. Maka dari itu, saat pembelian bibit anda harus memperhatikan tentang kondisi bibit. Pilihlah bibit yang dalam kondisi sehat dan tidak memiliki cacat.
Selain daripada itu, warna dari bulunya menentukan kualitasnya. karena semakin gelap bulu di tubuhnya, maka semakin baik bibit kalkun tersebut. Pilihlah bibit yang bertubuh besar, tegap, sehat, lincah, nafsu makannya tinggi dan memiliki kotoran yang normal (tidak berwarna hijau atau putih).

Lokasi Ternak Yang Ideal

Menentukan lokasi ternak kalkun yang ideal, adalah hal penting yang harus anda perhatikan. Ciri dari lokasi yang tepat sebagai berikut:
  • Jauh dari pemukiman warga.
  • Tidak terdapat hewan buas.
  • Bebas dari bencana alam.
  • Suhu udara yang baik, dan memiliki kelembaban yang pas.
  • Mudah terkena sinar matahari.

Pemilihan Kandang Ayam Kalkun

Kandang Ayam Kalkun
Kandang Umbaran
Setelah anda sudah mendapatkan lokasi yang tepat untuk budidaya ayam kalkun. Kandang yang baik yaitu, mendapat sinar matahari yang cukup dan tidak sempit agar hewan didalamnya merasa nyaman.
Anakan kalkun biasanya akan dipisahkan di kandang khusus, yang bertujuan, agar perkembagan anak kalkun berjalan dengan baik.
  • Kandang Anakan
Kandang anakan kalkun biasanya diisi oleh bibit yang berusia 0-30 hari. Umumnya kandang ini bebentuk kotak, bersuhu hangat, dan beralaskan koran. Usahakan dalam pergantian alas koran dilakukan secara teratur agar kotoran tidak menumpuk.
  • Kandang Remaja
Setelah kalkun berusia 30 – 80 hari, ukuran tubuhnya tentu bertambah besar dan memerlukan kandang yang lebih luas. Ukuran dari kandang itu dalah panjang 4 m, lebar kira-kira 1,6 m, serta tinggi 1,4 m yang mampu menampung 20-40 ekor kalkun, tergantung pada ukurannya.
  • Kandang Kalkun Dewasa
Kalkun dewasa sudah seharusnya memiliki kandang yang luas dan alas tanah yang kering, agar tidak terlalu sempit. Ukuran dari kandangnya sekitar 5 x 10 meter, hal ini bertujuan untuk memudahkan dan menambah ruang dalam bergerak.
Selain itu, kalkun yang telah dewa memiliki tugasnya masing-masing dan harus dibedakan melalui kandangnya.

  • Kandang Kalkun Pejantan
Pejantan memiliki tugas, untuk mengawini/membuahi betina sebagai cara pengembangbiakan untuk keberlangsungan budidaya ayam kalkun terus berlangsung. Kalkun jantan harus dipisahkan supaya menghindari perkelahian.
  • Kandang Pengeraman
Betina yang sudah siap bertelur, harus dipisahkan ke kandang khusus yang tersembunyi untuk mengerami telurnya. Agar tidak terganggu saat proses bertelur, jauhkan lokasi kandang dari kebisingan, selain itu tambahkan jerami untuk menjaga telur tetap hangat.

Perbedaan ayam kalkun jantan dan betina

Perbedaan ayam kalkun jantan dan betina
Ciri Fisik Ayam Kalkun

1. Pejantan

  • Ukuran kepala besar, tidak ditumbuhi bulu sedikitpun, kulit tebal dan berkerut berwarna merah serta ada bercak putih dan kebiruan.
  • Matanya berwarna merah kehitaman.
  • Paruh berwarna dengan pangkal hitam, berbentuk besar dan panjang.
  • Bulu di bokong dan paha berwarna hitam ke abu-abuan yang sedikit mengembang.

2. Betina

  • Paruh berwarna hitam dan abu-abu pada ujungnya.
  • Warna abu-abu kehitaman pada bagian lidah dan langit-langitnya.
  • Warna hitam kusam di telapak kakinya.
  • Mata bundar besar, berwarna hitam.
  • Dapat bertelur sampai dengan 30 butir per periode.

Pakan Ayam Kalkun

Pemberian pakan kalkun umumnya menggunakan dedak ataupun olahan eceng gondok. Tapi anda juga bisa memberikan pakan dengan makanan sisa rumah tangga ataupun restoran-restoran. Anda juga harus memperhatikan nutrisi tambahan yang di berikan dengan menambah konsentrat dan vitamin khusus pada pakan dan minumnya yang dapat dibeli di toko ternak.
Pemberian pakan juga harus teratur dan tepat, demi budidaya ayam kalkun berjalan dengan baik. Juga mengindari pakan yang menumpuk penyebab bibit penyakit timbul.
Selengkapnya : membuat makanan ayam kalkun

Cara merawat ayam kalkun.

Dalam budidaya ayam kalkun, cara perawatannya menjadi faktor penting kesuksesan usaha ini. Selain memerhatikan tentang pakan dan kebersihan kandang, anda juga perlu mengenal macam-macam penyakit ayam kalkun.

Penyakit Ayam Kalkun.

Seperti jenis ayam lainnya, ayam kalkun juga memiliki banyak masalah penyakit yang sering menjadi hambatan para peternak. Berikut ini adalah jenis-jenis penyakit ayam kalkun.

  • Kolera
Jika unggas terserang korela, bisa terlihat dari bentuk pial yang membengkak. Anda bisa mengobati menggunakan antibiotik, seperti tetrasiklin
  • Hidung berlendir (Pilek/Flu)
Penyakit ini ditandai dengan hidung unggas yang mengeluarkan lendir dan berbau. Penularan penyakit ini biasa lewat lalat, nyamuk dan air minum yang kurang baik. Obat untuk kalkun flu, anda bisa menggunakan obat seperti tetrachlor.
  • Bercak merah (Cacar)
Ciri tubuh kalkun yang terjangkit cacar yaitu terdapat bercak merah pada tubuhnya. Cara mengobati penyakit ini, anda bisa menggunakan cara tradisional, dengan membalur oli atau bensin baru ke bagian tubuh yang ada bintik merahnya.
  • Lumpuh
Biasanya, kalkun muda yang obesitas rantan mengalami kelumpuhan, karena tidak mampu menopang berat tubuhnya yang berat. Sebab itu anda harus menhindari pemberian pakan yang berlebihan
  • Blackhead
Jika ayam kalkun mengalami susah makan, berat badan menurun dan kotorannya berwarna kuning, itu adalah salah satu gejala penyakit blackhead. Jika kalkun sudah terjangkit penyakit ini, sebaiknya segera dipisahkan dari kalkun-kalkun lainnya untuk menghindari penularan. Langkah yang harus anda lakukan yaitu dengan memberikan obat yang mengandung dimetridazole.

Cara mengembangbiakkan Kalkun

Untuk membudidayakan ayam kalkun anda perlu belajar tentang cara pengembangbiakannya, idealnya kalkun yang di kawinkan yaitu, kalkun yang telah berusia 6 bulanan lebih. ada dua cara mengembangbiakkan kalkun yaitu, perkawinan secara alami dan perkawinan yang di bantu peternak.
  • Perkawinan Secara Alami
Perkawinan alami, bisa dilakukan dengan cara menyatukan kalkun jantan dan betina didalam satu kandang. Untuk mempermudah perkawinan alami, usahakan ukuran pejantan dan betinanya sama.
  • Perkawinan Bantuan
Biasanya, hal ini dilakukan ketika ukuran kalkun pejantan lebih besar dari betina, dengan cara menyodorkan si betina kearah pejantan hingga terjadi perkawinan. Usahakan cakar dari kalkun jantan tidak merusak bulu betina.
Setelah perkawinan telah selesai, berikan tanda untuk menjadi acuan nantinya jika hasil pengembangbiakan bagus, anda dapat mengkawinkannya lagi. Proses pengeraman telur kalkun biasanya selama 28-30 hari, dapat dilakukan dengan alat tetas telur atau secara alami.
Mungkin saya cukupkan pembahasan cara budidaya ayam kalkun ini. Semoga dengan saya menulis artikel ini, dapat menjadi panduan anda dalam memulai bisnis ternak ayam kalkun.

Tinggalkan komentar